google-site-verification=s1mNDEwk_Pfv1Jo77vEcXmiRr7FpqbmUrlBXSv1MFgU Langkah Jitu Bedakan Kosmetik Palsu dan Asli

Langkah Jitu Bedakan Kosmetik Palsu dan Asli

Tak dimungkiri, peredaran kosmetik palsu dan illegal masih marak dan bebas di Indonesia, tergolong Jakarta. Ironisnya, kosmetik palsu ini juga juga tidak sedikit dipakai dan dikejar oleh perempuan-perempuan yang hendak terlihat cantik dengan ongkos murah.
"Sampai ketika ini masih tidak sedikit orang yang tertarik dengan produk kosmetik palsu sebab tergiur dengan harganya yang murah," ungkap Wanty Meiliawati, dokter umum di MRCCC Siloam Hospital Semanggi, Rabu (5/12).
"Apalagi kini penyebarannya pun makin praktis dengan memanfaatkan online shop. Orang-orang jadi makin mudah mendapatkan yang palsu, sebab mereka melulu lihat gambarnya saja, sebenarnya enggak tahu potret asli atau bukan."

Bagaimana mengenali kosmetik palsu dan asli?
1.      Cek kemasan luar
"Cara sangat mudah ialah melihat kemasan luarnya. Kemasannya masih dalam situasi baik atau tidak, apakah terdapat segelnya dan masih baik atau tidak," katanya.
Di samping soal format kemasan, Wanty pun menyarankan untuk memeriksa nomor registrasi BPOM.
2.      Cek warna produk
Jangan sampai terpedaya dengan kesamaan tampilan luar kosmetik palsu. Cek pun bagian dalam produk kosmetik yang dibeli. Proses pengoplosan untuk menciptakan tiruan kosmetik ini tentunya pun menghasilkan warna produk yang tidak banyak berbeda.
Penggunaan bahan-bahan yang bertolak belakang dengan produk asli juga menghasilkan warna akhir kosmetik yang bertolak belakang pula.
"Ketika produk itu berisi merkuri, maka saat digosok-gosok ke kulit, warna produknya akan tidak banyak menghitam."

Bahaya kosmetik palsu

Pemakaian kosmetik palsu sendiri akan mengakibatkan masalah pada kulit, khususnya orang yang mempunyai kulit sensitif. Pasalnya kosmetik palsu dan illegal biasanya berisi bahan kimia riskan yang telah dilarang oleh Kementerian Kesehatan, contohnya paraben dan merkuri.
"Bagi orang dengan kulit sensitif, kosmetik palsu akan mengakibatkan kulit merah, gatal, dan terasa panas. Dalam reaksi alergi yang berat, dapat membuat orang jadi pusing-pusing," ucapnya.
"Di samping itu, bahan kimia riskan dalam kosmetik palsu pun akan menciptakan kulit menipis dan pembuluh kulit terlihat."
Wanty menambahkan, pemakaian kosmetik palsu dalam jangka masa-masa lama berpotensi mengakibatkan luka bakar tingkat satu hingga kanker kulit.
"Residu kosmetik palsu ini dapat bertahan di dalam kulit selama sejumlah waktu." (chs)
"Apalagi kini penyebarannya pun makin praktis dengan memanfaatkan online shop. Orang-orang jadi makin mudah mendapatkan yang palsu, sebab mereka melulu lihat gambarnya saja, sebenarnya enggak tahu potret asli atau bukan."

Bagaimana mengenali kosmetik palsu dan asli?
1. Cek kemasan luar
"Cara sangat mudah ialah melihat kemasan luarnya. Kemasannya masih dalam situasi baik atau tidak, apakah terdapat segelnya dan masih baik atau tidak," katanya.
Di samping soal format kemasan, Wanty pun menyarankan untuk memeriksa nomor registrasi BPOM.
"Cek pun nomor registrasi produk itu di BPOM supaya lebih yakin kemurnian kosmetiknya."

2. Cek warna produk
Jangan sampai terpedaya dengan kesamaan tampilan luar kosmetik palsu. Cek pun bagian dalam produk kosmetik yang dibeli. Proses pengoplosan untuk menciptakan tiruan kosmetik ini tentunya pun menghasilkan warna produk yang tidak banyak berbeda.
Penggunaan bahan-bahan yang bertolak belakang dengan produk asli juga menghasilkan warna akhir kosmetik yang bertolak belakang pula.
"Ketika produk itu berisi merkuri, maka saat digosok-gosok ke kulit, warna produknya akan tidak banyak menghitam."

Bahaya kosmetik palsu
Pemakaian kosmetik palsu sendiri akan mengakibatkan masalah pada kulit, khususnya orang yang mempunyai kulit sensitif. Pasalnya kosmetik palsu dan illegal biasanya berisi bahan kimia riskan yang telah dilarang oleh Kementerian Kesehatan, contohnya paraben dan merkuri.
"Bagi orang dengan kulit sensitif, kosmetik palsu akan mengakibatkan kulit merah, gatal, dan terasa panas. Dalam reaksi alergi yang berat, dapat membuat orang jadi pusing-pusing," ucapnya.
"Di samping itu, bahan kimia riskan dalam kosmetik palsu pun akan menciptakan kulit menipis dan pembuluh kulit terlihat."
Wanty menambahkan, pemakaian kosmetik palsu dalam jangka masa-masa lama berpotensi mengakibatkan luka bakar tingkat satu hingga kanker kulit.
"Residu kosmetik palsu ini dapat bertahan

Post a Comment

0 Comments