google-site-verification=s1mNDEwk_Pfv1Jo77vEcXmiRr7FpqbmUrlBXSv1MFgU Masyarakat Sadar Bersolek, Industri Kosmetik Naik 20 Persen

Masyarakat Sadar Bersolek, Industri Kosmetik Naik 20 Persen


Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melafalkan industri kosmetik domestik tumbuh 20 persen pada tahun 2017 lalu. Pertumbuhan itu didorong oleh permintaan pasar domestik dan ekspor yang makin tinggi.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menuliskan tren masyarakat yang menjadikan produk keelokan sebagai keperluan utama menopang perkembangan industri kosmetik. Kemenperin pun telah memutuskan industri kosmetik sebagai sektor andalan.
Airlangga berujar industri kosmetik domestik saat ini jumlahnya menjangkau lebih dari 760 perusahaan atau meningkat 153 perusahaan pada tahun lalu. Sebanyak 95 di antaranya adalahsektor Industri Kecil dan Menengah (IKM), sedangkan sisanya industri skala besar.
Beberapa industri kosmetik domestik yang berskala besar dianggap sudah dapat mengekspor produknya ke Asia Tenggara, Timur Tengah, sampai ke Afrika. Tercatat pada 2017, nilai ekspor produk kosmetik nasional menjangkau US$516,99 juta, naik atau naik 9,9 persen dari tahun 2016 yang sebesar US$470,3 juta.
"Indonesia adalahsalah satu pasar kosmetik yang lumayan besar sampai-sampai bisnis ini bakal prospektif dan menjanjikan untuk produsen yang hendak mengembangkannya di dalam negeri," katanya.
Airlangga bilang potensi pasar dalam negeri yang menjanjikan itu didorong oleh bertambahnya jumlah populasi warga usia muda atau generasi millenial. Hal tersebut karena produk kosmetik telah menjadi keperluan primer untuk kaum perempuan yang adalahtarget utama dari industri ini.
"Di samping itu, seiring dengan pertumbuhan zaman, industri kosmetik pun mulai berinovasi pada produk kosmetik untuk lelaki dan anak-anak," tambanya.

Potensi lainnya ialah tren masyarakat untuk memakai produk alami. Hal itu menjadi peluang timbulnya produk kosmetik berbahan alami laksana produk-produk spa yang berasal dari Bali. Produk alami tersebut, kata Airlangga, sangat digemari oleh wisatawan asing.
"Dengan branding yang baik diinginkan produk kosmetik nasional dapat menjangkau kesuksesan laksana produk-produk kosmetik dari Korea Selatan," katanya.
Airlangga yakin bahan baku Indonesia memiliki kelebihan melalui keanekaragaman hayatinya, baik yang berasal dari darat, maupun laut. Airlangga menerangkan sejumlah potensi sumber daya guna industri keelokan yang butuh dikembangkan antara beda asalah ganggang laut dan marine collagen yang potensial guna dikembangkan di pasar lokal dan global
"Perlu proses ekstraksi lagi guna bahan baku kita. Misalnya lidah buaya dapat menghasilkan kolagen dan terdapat essential oil, yang ketika ini masih impor," ungkapnya.
 

Post a Comment

0 Comments